Kecukupan ketersediaan buku, menjadi salah satu factor yang bisa meningkatkan indeks literasi di Indonesia tak terkecuali di Kota Pekalongan.
Hal itu terungkap dalam talkshow Peningkatan Indeks Literasi yang digelar oleh Perpustakaan Nasional RI, bekerjasama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Dinarpu Kota Pekalongan, Jumat 13 November 2020 di Ruang Amarta Setda, yang menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Kepala Perpusnas RI Syarif Bando, Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Kepala Dinarpus Provinsi jateng Priyo ANggora, dan pegiat literasi Kota Pekalongan faturochman.
Dalam sambutannya, Kepala Perpusnas RI, Syarif Bando menyebutkan di Indonesia jumlah buku terbit setiap tahun adalah sebanyak 30 juta untuk bisa dinikmati 267 juta jiwa.
Padahal menurutnya sesuai standar dari UNESCO ada 3 buku baru untuk setiap orang di setiap tahunnya, sementara di Eropa barat dan Amerika jumlah buku yang ada adalah 20 buku baru untuk satu orang dalam satu tahun.
Sehingga, pihaknya menilai meningkatnya indeks literasi bukan hanya karena mereka memiliki budaya baca tinggi, namun karena ketersediaan buku yang melimpah.
Sementara itu, Kepala Dinarpus setempat, Erli Nufiyati menambahkan untuk meningkatkan indeks literasi di Kota Pekalongan, pihaknya melakukan berbagai kegiatan literasi, yang melibatkan seluruh masyarakat dari tingkat TK hingga mahasiswa dan masyarakat umum.
Kegiatan itu diantaranya dengan kunjungan perpustakaan keliling, lomba minat baca, bercerita danmenulis, gerakan pekalongan membaca bersama wali kota dan jamboree perpustakaan. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4486 |
![]() |
: | 1469 |
![]() |
: | 1 |