Sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah menggelar sosialisasi Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu atau SLRT Untuk Eks. Wilayah Karesidenan Pekalongan dan Banyumas Tahun 2019, di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Senin, 25 Maret 2019.
Dalam sambutannya mewakili Wakil Gubernur Jawa Tengah, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Nur Hadi Amiyanto, mengatakan saat ini masih ada program penanganan kemiskinan yang tidak tepat sasaran sehingga ada penduduk miskin yang belum mendapatkan bantuan.
Untuk itu menurut Nur Hadi SLRT hadir untuk membantu penyaluran bantuan agar lebih tepat sasaran karena langsung menghubungkan masyarakat miskin dengan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemerintah baik dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Nur Hadi menilai SLRT juga mampu membantu mengidentifikasi penanganan keluhan untuk memastikan keluhan ditangai secara baik sehingga penanganan fakir miskin bisa lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz, mengungkapkan angka kemiskinan di Kota Pekalongan saat ini sebesar 6,75 persen. Menurut Saelany meskipun angka tersebut lebih kecil dibandingkan Jawa Tengah dan nasional namun angka tersebut masih bisa lebih kecil apabila ada satu basis data yang dipakai untuk menangani kemiskinan.
Untuk itu Saelany berharap dengan adanya SLRT yang terus gencar disosialisasikan implementasinya bisa membuat angka kemiskinan semakin turun.
Wali Kota mentargetkan di RPJMD angka kemiskinan bisa turun hingga menyentuh angka 6 persen dari jumlah penduduk. (Kharisma – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4457 |
![]() |
: | 7674 |
![]() |
: | 1 |