Indeks Keluarga Sehat atau IKS yang tercatat dalam pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga atau PIS PK dinilai belum mencapai angka ideal.
Kepada Radio Kota Batik Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan hingga Maret 2019, dari 97 ribuan KK yang ada 61 persen diantaranya yakni sebesar 59 ribu KK telah masuk salam pendaataan PIS PK.
Dari jumlah 59 ribu KK yang didata tersebut menurutnya angka IKS baru mencapai 0,16 persen, padahal idealnya angka IKS bisa mencapai 0,8 persen dari jumlah data.
Menurut Slamet Budiyanto ada tiga indikator yang menjadi penyebab angka IKS belum ideal yaitu masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan atau JKN, banyaknya masyarakat yang tidak sadar menderita hipertensi dan masih banyaknya perokok.
Selain itu masih ada juga penyebab lainnya yang ikut membuat IKS belum tercapai yaitu masih rendahnya angka pemberian ASI Eksklusif yang baru sebesar 50 persen.
Slamet Budiyanto mengungkapkan sebagai upaya mencapai angka ideal IKS untuk masalah JKN aka diatasi dengan program peningkatan Universal Health Coverage atau UHC. Sedangkan antisipasi hipertensi diatasi dengan keberadaan pospindu sebagai sarana deteksi dini hipertensi.
Slamet Budiyanto menilai masalah rokok adalah indikator yang paling sulit dicapai karena hal itu berhubungan langsung dengan kesadaran individu. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4419 |
![]() |
: | 3396 |
![]() |
: | 1 |