Perkembangan kerajinan kain yang dibuat menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM di kelurahan Medono terkendela oleh Sumber Daya Manusia atau penenun dan minimnya inovasi.
Hal tersebut membuat model yang diciptakan monoton bahkan ketinggalan jaman karena tidak dapat mengikuti trend.
Kepada Radio Kota Batik Pemilik Tenun ATBM Medono Ilman Kandung mengatakan saat ini pengrajin ATBM atau penenunnya rata-rata berusia sekitar 50 tahunan sehingga tidak ada inovasi baru yang diciptakan.
Ilman mengakui tidak ada regenerasi penenun di Kota Batik membuat kerajinan ATBM kembang kempis Tidak ada regenerasi penenun karena upah yang masih minim.
Menurut Ilman sebelumnya jumlah penenun di tempatnya ada 20 orang namun saat ini hanya 5 orang saja.
Ilman Kandung menambahkan kendala lain dalam perkembangan kerajinan ATBM adalah bahan baku yaitu kain goni yang harus dibeli dari Surabaya dan Majalaya karena di Kota Batik tidak ada.(Lisa – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4410 |
![]() |
: | 826 |
![]() |
: | 1 |