Meski dalam 3 tahun terakhir jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan namun dinilai masih cukup memprihatinkan.
Kabid Data dan Partisipasi Masyarakat pada DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah Daru Kuncoro kepada Radio Kota Batik mengatakan, pada tahun 2016 terjadi 2.531 kasus, 2017 mencapai 2.411 dan kembali turun di 2018 sekitar 2.407 dan di tahun 2019 hingga bulan Juli 1.095 kasus kekerasan yang dilakukan baik oleh anak maupun dewasa.
Sedangkan untuk jumlah anak korban kasus kekerasan pada tahun 2016 ada 1.450 anak, kemudian tahun 2017 sebanyak 1.390 dan hingga bulan Juli 2019 sebanyak 549 kasus.
Menurut Daru, kasus kekerasan di Provinsi Jawa Tengah tertinggi terjadi di Semarang sementara kekerasan terhadap anak tertinggi di Banyumas.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak seolah tidak ada habisnya semakin tinggi pelaporan yang dilakukan mengartikan semakin tingginya kesadaran dari masyarakat cukup bagus karena kasus tersebut seperti halnya fenomena gunung es. Hanya sedikit yang tampak di permukaan / atau sedikit saja yang berani melakukan pelaporan . (Tri Handayani – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4415 |
![]() |
: | 2614 |
![]() |
: | 1 |