Seribu pelajar dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan mengikuti Gerakan Ayo Membaca yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) setempat yang berlangsung di Lapangan Jetayu pada Kamis, 26 September.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dalam rangka menumbuhkan semangat minat dan budaya masyarakat khususnya para pelajar di Kota Pekalongan.
Menurut Wali Kota anak-anak saat ini lebih sibuk dengan gadgetnya dibandingkan membiasakan mengisi waktu luang dengan membaca.
Sementara itu Kepala Dinarpus setempat Kustiati Sri Mulyani menjelaskan Gerakan Ayo Membaca di Kota Pekalongan telah dicanangkan sejak tahun 2014. Mengutip data dari UNESCO budaya membaca Masyarakat Indonesia dinilai masih cukup rendah yakni masih 1 per 1000 artinya dari seribu orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.
Sedangkan hasil kajian dari Perpustakaan Nasional RI tahun 2015 menunjukkan durasi membaca hanya 63% yaitu 0-2 jam per harinya. Sehingga melihat kondisi tersebut Dinarpus akan terus mendorong masyarakat setempat untuk terus meningkatkan membaca buku sebagai suatu kebiasaan positif yang harus terus dilakukan.
Gerakan Ayo Membaca di tahun 2019 dengan mengusung tema 'Kota Batik Membaca Menuju Generasi Unggul' ini telah memasuki tahun kelima di mana Gerakan ini bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama anak-anak untuk gemar membaca. (TKP – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4421 |
![]() |
: | 3241 |
![]() |
: | 1 |