Penjualan batik di Kota Pekalongan, sejak 2 bulan terakhir ini, mengalami perununan sekitar 30 persen, dibanding biasanya. Penurunan penjualan batik tersebut, dirasakan oleh pengrajin, sejak setelah Idul Fitri dan selama Idul Adha.
Ketua Paguyuban Serikat Pengrajin Batik Pasirsari, Shodikin HS kepada Radio Kota Batik mengatakan, keadaan seperti ini sudah menjadi siklus tahunan yang rutin dirasakan oleh para pengrajin batik.
Meski begitu, saat ini pengrajin masih tetap bisa berproduksi, dan para buruh batik tetap berangkat seperti biasa, meski mungkin tidak sampai harus lembur.
Shodiqin mengharapkan,dengan adanya hari Batik pada bulan Oktober ini, penjualan bisa kembali terdongkrak, karena setiap warga selama satu minggu, diwajibkan menggunakan baju atau sarung batik. Dan biasanya penjualan batik akan ramai kembali pada akhir tahun mendatang. (Ella – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4438 |
![]() |
: | 3381 |
![]() |
: | 1 |