Penjualan telur di Kota Pekalongan saat ini mengalami penurunan. Hal itu dikatakan oleh salah satu Pedagang Sembako di Pasar Grogolan, Sutikno.
Menurut Sutikno sepinya penjualan telur terjadi sejak satu bulan lebih atau saat bulan Muharrom atau Suro, dan Shofar. Karena tidak banyak masyarakat yang menggelar hajatan.
Kepada Radio Kota Batik Sutikno menjelaskan pada bulan-bulan tersebut penjualan telur hanya 50–60 peti saja. Padahal jika bulan-bulan biasa penjualan dapat mencapai lebih dari 100 peti.
Saat ini, harga telur relatif murah, di angka Rp 173.000,- per peti dengan isi 10 Kg, karena harga standar telur antara Rp 190.000,- sampai Rp 200.000,- per peti.
Sutikno menambahkan penjualan telur diperkirakan akan mengalami peningkatan pada bulan Maulid, karena akan ada banyak hajatan yang digelar sehingga akan berimbas juga pada naiknya harga telur menjadi Rp 200.000,- lebih per petinya. (Lissa - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4418 |
![]() |
: | 4546 |
![]() |
: | 1 |