Dinas Kesehatan Kota Pekalongan mencatat saat ini ada 16 pasien TBC yang sudah resisten terhadap obat yaitu penderita yang sudah menjalani pengobatan TBC namun berhenti ditengah jalan sehingga harus mengulangi lagi pengobatan dari awal.
Kasie Pengendalian Penyakit Menular Dinkes setempat Mari’e kepada Radio Kota Batik mengatakan jika seseorang sudah dinyatakan menderita TBC atau paru membutuhkan pengobatan minimal 6 hingga 12 bulan. Dimana pasien wajib meminum obat selama waktu pengobatan itu.
Lamanya waktu pengobatan terkadang membuat penderita mengeluh atau bosan sehingga akhirnya berhenti. . Sementara jika sudah berhenti maka pasien tersebut harus mengulangnya kembali dari awal yang membuat penyakit lebih kompleks dengan efek samping yang lebih berat. Sehingga hal ini membuat penderita TBC menjadi kebal atau resisten obat.
Oleh karean itu Mari’e mengharapkan jika ada keluarga yang menderita TBC untuk peduli dan mendukung pasien tersebut mengingat pengobatan TBC membutuhkan waktu yang lama sehingga dibutuhkan peran serta dari lingkungannnya.
Selain ada 16 penderita TBC resisten obat hingga Oktober 2019 Dinas Kesehatan juga mencatat ada 423 penderita yang positif di Kota Pekalongan. (Ella – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4418 |
![]() |
: | 4602 |
![]() |
: | 1 |