Angka Kematian Ibu atau AKI di Kota Pekalongan masih menunjukkan jumlah yang cukup tinggi. Data dari Dinas Kesehatan setempat, sudah ada 6 kasus kematian ibu melahirkan di sepanjang 2019 hingga Bulan November ini.
Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan, dokter Djunaidi menyebutkan sebagian besar kejadian angka kematian ibu maupun bayi adalah karena faktor keterlambatan.
Menurut dokter Djunaidi, keterlambatan biasanya terjadi saat proses rujukan, dimana sebelumnya saat di fasilitas kesehatan atau fakses tingkat pertama, pasien terlalu lama ditangani, dan baru dilakukan rujukan saat sudah terjadi gangguan yang tak tertangani.
Djunaidi mengungkapkan, pihak rumah sakit juga memiliki keterbatasan mengatasi hal tersebut, sehingga, pada tahun depan pihaknya akan mengoptimalkan Bantuan Keuangan dan Dana Alokasi Khusus atau DAK APBN, untuk membeli alat-alat terkait kegawatdaruratan utamanya untuk ibu dan anak.
Djunaidi menjelaskan angka kematian ibu dan anak biasanya terjadi karena pendarahan dan eklamasi. Sehingga pihaknya berharap, apabila ibu beresiko terhadap eklamasi dan pendarahan, bisa disiapkan program rujukan dan tidak ditangani dulu di faskes tingkat pertama. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4418 |
![]() |
: | 4396 |
![]() |
: | 1 |