Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM atau Dindagkop dan UKM Kota Pekalongan, mencatatkan nilai ekspor kota batik, sepanjang Januari hingga September 2019, mencapai 15,9 juta US Dollar.
Nilai tersebut, berasal dari 21 eksportir yang terdata, dengan komoditi ekspor terbanyak berasal dari komoditi kain, ikan dan sarung.
Kepada Radio Kota Batik, Kabid Perdagangan Dindagkop dan UKM setempat, Sri Haryati mengatakan, sejumlah kendala yang dialami oleh eksportir diantaranya mengenai modal usaha.
Menurut Sri, para UKM yang akan melakukan ekspor, biasanya kesulitan saat hendak mengirim barang, karena buyer menggunakan sistem bayar uang muka.
Sri Haryati berharap, dengan diberikan pelatihan dan pendampingan, secara bertahap eksportir kota batik bisa terus bertambah, mulai dari eksporti yang masih memakai pihak ketiga, hingga nantinya menjadi eksportir yang mandiri. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4418 |
![]() |
: | 4303 |
![]() |
: | 1 |