Hujan yang mulai mengguyur Kota Batik akhir-akhir ini, membuat sejumlah titik tergenang air sehingga kondisinya becek, seperti salah satunya di Pasar Darurat Sorogenen.
Mengatasi hal itu, Dindagkop dan UKM Kota Pekalongan akan melakukan pengurugan Pasar Darurat Sorogenen dalam waktu dekat ini.
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Dindagkop UKM setempat, Setyo Susilo usai mendampingi jajaran Komisi B DPRD yang melakukan sidak di Pasar Darurat Sorogenen pada Jumat 10 Januari 2020 .
Menurut Setyo Susilo, Dindagkop dan UKM sudah menyiapkan anggaran pemeliharaan pada 10 pasar tradisional sebesar 750 juta di tahun 2020, dan akan diprioritaskan pada Pasar Darurat Sorogenen.
Untuk nominal anggarannya, Setyo Susilo menyebutkan pihaknya terlebih dahulu harus melihat RKA namun sebagai prioritas adalah untuk melakukan pengurugan dan pembuatan saluran di Pasar Darurat Sorogenen agar kondisinya tidak becek.
Sebelumnya, dalam sidak Komisi B DPRD direkomendasikan adanya pengurugan karena kondisi jalan di dalam pasar becek.
Wakil Ketua Komisi B DPRD, Budi Setyawan menargetkan pengurugan menjadi prioritas yang harus dilakukan pada awal Maret 2020.
Budi Setyawan juga meminta agar dalam melakukan pengurugan Dindagkop UKM harus benar-benar melakukan maping dengan melibatkan pedagang atau paguyuban pasar agar kegiatan yang dilakukan bisa sesuai dengan harapan para pedagang. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4406 |
![]() |
: | 2556 |
![]() |
: | 1 |