Musim penghujan, pendapatan penjual es degan di Kota Pekalongan menurun, hingga empat kali lipat dari biasanya. Hal tersebut, disampaikan penjual es degan di depan apotek Medono, Ida.
Kepada Radio Kota Batik, Ida menyebutkan, biasanya pada musim panas, pihaknya mampu menjual 200 butir kelapa per hari. Akan tetapi, pada musim hujan seperti sekarang, per hari hanya mampu mengahabiskan 50 butir saja.
Ida menjelaskan,stok degan saat musim hujan masih aman, sehingga harga jualnya masih sama seperti biasa, yakni 9 ribu rupiah per butirnya,dan 10 ribu rupiah untuk es degan dicampur sirup dan gula jawa.
Menurut Ida, degan yang banyak dicari adalah jenis wulung, karena dinilai berkhasiat untuk pengobatan. Adapun harga per biji degan wulung, 12 sampai 15 ribu rupiah.
Menurunnya omzet penjualan es degan, juga dikeluhkan pedagang es degan lainnya di JalanUrip Sumoharjo, Ahmad Fauzan.
Fauzan menuturkan, saat ini pihaknya hanya menjual 2 tremos, bahkan terkadang hanya 1 tremos saja. Padahal pada musim kemarau, mampu menghabiskan 4 tremos.
Fauzan juga menyebutkan, biasanya satu mobil berisi 500 degan, habis dalam waktu 2 hingga tiga hari. Sedangkan saat musim hujan, membutuhkan waktu lebih lama, yakni hampir ssatu minggu.
Meskipun penikmat es degan berkurang, Fauzan menambahkan harga penjualan dipatok sama, yakni 3 ribu rupiah untuk es degan, dan 9 ribu rupiah untuk degan alami. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4406 |
![]() |
: | 2947 |
![]() |
: | 1 |