Komunitas Biji Kombi bersama pelajar SMP Negeri 14 Kota Pekalongan melakukan aksi penyemaian biji-bijian dari tanaman pewarna batik alam, yang kini semakin langka, seperti biji pohon saga dan buah duwet, Rabu 5 Februari 2020 di sekolah setempat.
Kegiatan penyemaian biji tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap hitamnya sungai di Pekalongan, akibat limbah dari pewarna batik kimia.
Ketua Komunitas Biji, Andi Setiawan mengatakan, biji buah saga yang kulit batang pohonnya menghasilkan warna sogan atau coklat pada batik, banyak ditemukan di sekitar hutan kota Lapangan Mataram.
Namun, karena belum banyak yang mengetahui, biji-biji tanaman pewarna alam tersebut hanya terbuang dan tidak dimanfaatkan masyarakat.
Sementara itu, Wakahumas SMP Negeri 14 Kota Pekalongan, Ratmojo mengungkapkan, kegiatan penyemaian biji dilakukan sebagai upaya mengenalkan anak tentang penghijauan.
Hal itu juga sebagai agenda yang dilakukan SMP Negeri 14 sebagai sekolah adiwiyata di tingkat Kota Pekalongan.
Ratmojo menambahkan, SMP Negeri 14 saat ini juga tengah melakukan berbagai kesiapan, untuk maju mewakili kota ke tingkat Provinsi Jawa Tengah, dalam lomba sekolah adiwiyata pada akhir Februari mendatang. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4449 |
![]() |
: | 4823 |
![]() |
: | 1 |