Curah hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur wilayah Kota Pekalongan, sejak Jumat sore (7/2/2020) hingga malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, hingga menimbulkan genangan air secara merata di Kota Batik.
Hujan tersebut juga menyebabkan limpasnya air dari Sungai Bremi yang mengakibatkan sebagian besar wilayah di Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat, banjir dengan tinggi genangan sekitar 30-50 sentimeter.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah,atau Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Saminta usai meninjau kondisi pengungsi di Masjid Al Karomah, Sabtu pagi (8,2,2020) mengatakan, tercatat ada 267 jiwa yang saat ini mengungsi di sejumlah titik pengungsian, diantaranya 172 jiwa di Masjid Al Karomah, 20 jiwa di Mushola Al Ikhsan, 25 jiwa di Musola Al Fatah, 30 jiwa di Mushola Darussalam dan 20 jiwa di Mushola Al Hikmah.
Menurut Saminta, banjir kali ini murni disebabkan intensitas hujan lokal ditambah adanya air kiriman dari arah selatan yang menyebabkan meluapnya Sungai Bremi, sehingga yang terdampak adalah di wilayah kota batik bagian barat.
Saminta menambahkan, BPBD sudah sejak malam terus melakukan monitor ke lokasi secara langsung.
Saminta menilai saat ini warga terdampak yang berada di titik pengungsian juga sudah mendapatkan sarapan pagi yang disalurkan melalui Dinsos P2KB setempat.(Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4404 |
![]() |
: | 3175 |
![]() |
: | 1 |