Kegiatan pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti, yang memicu Demam Berdarah Dengue DBD tidak hanya cukup dengan metode pengasapan dengan gas insektisida, atau pelaksanaan pengasapan atau fogging semata.
Sebab DBD merupakan penyakit endemis yang sebarannya merata di seluruh wilayah Indonesia di saat musim penghujan.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Mar’I kepada Radio Kota Batik mengatakan, kegiatan fogging sendiri menggunakan gas insektisida yang memiliki resiko penyebab keracunan, resiko resistensi atau nyamuk menjadi kebal obat, bahkan membutuhkan tekhnik tertentu untuk penangannya dengan tenaga yang terlatih.
Bahkan selain itu, dalam waktu sekitar 2 hingga 3 hari setelah dilakukan fogging nyamuk Aedes Aegypti bisa langsung kembali lagi.
Ditegaskan, bahwa penanggulangan penyakit Demam Berdarah paling efektif adalah dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk atau PSN yang bisa dilakukan masyarakat adalah melalui 3M Plus, dengan menaburkan larvasida atau obat pembunuh jentik nyamuk untuk tempat yang tidak mungkin dilakukan pengurasan air atau mengeringkan air. (Tri Handayani - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4404 |
![]() |
: | 3077 |
![]() |
: | 1 |