Selain memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan beberapa proses membuat tempe juga memerlukan cuaca yang hangat sehingga saat musim hujan seperti sekarang ini para perajin tempe harus memanfaatkan oven untuk bisa memanaskan ruangan fermentasinya.
Hal itu disampaikan oleh Perajin tempe di Kertoharjo Dzikriyah.
Kepada Radio Kota Batik Dzikriyah mengungkapkan apabila tidak menggunakan oven maka meski sudah difermentasi cukup lama tapi hasilnya “nom” atau tidak matang sempurna dan apabila ditambah ragi maka justru membuat tempe menjadi tidak enak.
Pihaknya mengakui meski saat hujan proses produksi harus menggunakan tenaga oven namun hasil dan kualitas tempenya masih sama dengan yang di fermentasi secara manual.
Sebelum dijual di pasaran proses produksi yang harus dilalui dalam pembuatan tempe diantaranya pertama biji kedelai harus direbus terlebih dahulu hingga setengah matang dan bertekstur empuk. Kemudian memecah kedelai dari kulit arinya, setelah terpisah sempurna kedelai harus direndam selama 18 jam untuk memasuki tahap perebusan kedua.
Perebusan ini harus dilakukan hingga air benar-benar mendidih dan terakhir Peragian atau fermentasi untuk membuat biji kedelai menyatu dengan sempurna. (Tri Handayani - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4400 |
![]() |
: | 2703 |
![]() |
: | 1 |