Ratusan warga Pasirsari Kelurahan Pasirkratonkramat Kota Pekalongan, menjadi pengungsi bertahan di titik pengungsian Stadion Hoegeng, setelah 10 hari, sejak Kamis 20 Februari hingga saat ini, Sabtu 29 februari 2020, banjir merendam wilayah kota batik.
Salah satu pengungsi, Sularsih warga Pasirsari RT 1 RW 3 mengatakan, pihaknya sudah mengungsi selama 6 hari sejak Senin kemarin. Hal itu karena kondisi banjir di dalam rumahnya masih setinggi lutut orang dewasa.
Padahal, menurut Sularsih, Ia ingin segera kembali ke rumah, sebab selain sudah tidak betah, Ia juga merasa kasihan dengan para relawan yang terus bekerja melayani pengungsi.
Hal yang sama juga disampaikan pengungsi lainnya, Alimin, warga RT 02 RW 03 Pasirsari, yang juga sudah mengungsi hampir satu pekan di Stadion Hoegeng bersama istrinya.
Alimin mengaku, selama pengungsian masih dibuka oleh pemerintah, maka pihaknya akan tetap bertahan, sebelum banjir benar-benar surut.
Alimin menjelaskan, beberapa hari lalu air sudah tampak mulai surut, namun karena semalam kembali turun hujan, maka banjir kembali merendam rumahnya setinggi 20 sentimeter.
Dari titik pengungsian Stadion Hoegeng, tercatat hingga Sabtu siang, sebanyak 120 KK yang terdiri dari 369 jiwa masih bertahan di pengungsian.(Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4404 |
![]() |
: | 3034 |
![]() |
: | 1 |