Penjualan keripik tahu ‘alami’ yang berada di Simbang Kulon, mengalami penurunan, akibat cuaca yang sering turun hujan, bahkan banjir disejumlah daerah. Penurunan penjualan, terjadi sejak awal Februari 2020.
Kepada Radio Kota Batik,Pemilik Keripik Tahu ‘Alami’ Simbang Kulon, Muhammad Hujazi mengatakan,penurunan penjualan, terjadi hingga sekitar 15 persen, dimana pada cuaca normal, pihakny bisa menjual 500 kantong, namun saat ini hanya 300 hingga 350 saja.
Hujazi, mengaku, agar tidak merugi terlalu besar, pihaknya mengurangi produksi sehingga stoknya tidak terlalu banyak. Hal itu dilakukan, agar kualitas tetap terjaga.
Hujazi mengungkapkan ramainya penjualan terjadi saat liburan sekolah, long weekend, sebelum lebaran dan setelah lebaran untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Biasanya kripik tahu produksinya dipasarkan di wilayah Pekalongan, Pemalang, Batang dan sebagian Semarang.(Adam – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4404 |
![]() |
: | 3480 |
![]() |
: | 1 |