Kementerian keuangan menetapkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau di tahun 2021. Namun kenaikan tersebut tidak berpengaruh di wilayah Eks-karesidenan Pekalongan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Sub Seksi Penyuluhan dan Pelayanan Informasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Tegal, Bambang Kristiawan.
Kepada Radio Kota Batik Bambang menjelaskan kenaikan cukai rokok sebesar 12,5 persen tersebut berlaku pada setiap golongan produk kecuali sigaret kretek tangan (SKT) yang merupakan produksi perusahaan rokok di wilayan eks-karesidenan Pekalongan.
Bambang menjelaskan kenaikan di Sigaret Kretek Mesin (SKM) golongan 1 sebesar Rp 125 dari Rp 740 per batang menjadi Rp 865 per batang. Sedangkan golongan 2 naik Rp 65 dari Rp 470 per batang ke Rp 535 per batang.
Selain itu, kenaikan Sigaret Putih Mesin (SPM) golongan 1 naik Rp 145 dari Rp 790 per batang menjadi Rp 935 per batang, sedangkan golongan 2 naik Rp 80 dari Rp 485 per batang menjadi Rp 565.
Bambang Kristiawan menambahkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau ini akan mulai diberlakukan pada 1 Februari 2021. (Naila – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4439 |
![]() |
: | 2676 |
![]() |
: | 1 |