Kenaikan bahan baku utama pembuatan Batik yaitu kain mori, dan bahan baku sekunder seperti lilin dan gondorukem, berdampak pada bertambahnya biaya produksi. Hal itu, seperti yang dikatakan oleh Ketua Paguyuban Serbapas, Shodikin HS lilin.
Kepada Radio Kota Batik, Shodikin HS menjelaskan, kenaikan bahan baku pembuatan bahan baku batik ini, terjadi sejak satu hingga 2 bulan lalu. Kenaikan terjadi pada kain mori rayon, dari semula Rp.7.700 naik menjadi Rp. 8.800 per meternya.
Sedangkan bahan baku sekunder, seperti lilin dan gondorukem, rata-rata mengalami kenaikan antara 5 hingga 10 persen.
Kenaikan harga bahan baku ini, menurut Shodikin berdampak pada bertambahnya biaya produksi. Padahal, pihaknya hanya dapat menaikan harga jual produknya antara 1000 hingga 2000 rupiah saja, sehingga tidak dapat menutup biaya produksinya.
Shodikin HS menambahkan, meski terjadi kenaikan harga bahan baku pembuatan batik, namun stoknya melimpah, bahkan saat ini, banyak penjual kain mori di perkampungan. (Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4439 |
![]() |
: | 3022 |
![]() |
: | 1 |