Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan mencatat realisasi nilai ekspor sepanjang tahun 2020 mencapai USD 25,44 juta atau melebihi target yang ditetapkan sebesar USD 19,19 juta.
Kepada Radio Kota Batik Kabid Perdagangan Dindagkop UKM setempat, Sri Haryati mengatakan selama 2020 ada 21 pelaku usaha yang melakukan ekspor, di mana komoditi paling banyak yaitu sarung batik dan kain batik yang diekspor ke Singapura, Thailand, dan Tanzania.
Menurut Sri Haryati pada tahun 2020 lalu Kota Batik memiliki komoditi baru yang dieskpor ke Jepang dan Taiwan, yaitu crab shell pellet.
Sri Haryati menjelaskan bahwa awal terjadinya pandemi Covid-19, sejumlah pelaku usaha tidak mengekspor produknya. Namun setelah memasuki adaptasi kebiasaan baru sekitar bulan Agustus ekspor mulai dilakukan kembali.
Sri Haryati berharap ekspor di Kota Pekalongan dapat meningkat, khususnya produk UMKM secara mandiri dan tidak melalui pihak ke- 3. Apalagi Pemkot melalui Dindagkop-UKM memfasilitasi pelatihan ekspor secara rutin. (Adam - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4439 |
![]() |
: | 3052 |
![]() |
: | 1 |