Setelah mengalami penurunan 6 sentimeter di tahun 2020 lalu, potensi penurunan tanah di Kota Pekalongan masih tinggi untuk terjadi di tahun-tahun berikutnya.
Menurut Kepala Bappeda Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumoroni, tanah Kota Pekalongan merupakan endapan aluvial yang usianya masih muda dan semakin tebal dibagian utaranya, sehingga kemungkinan turun, akan sangat tinggi utamanya di sebelah utara Pekalongan.
Apalagi sesuai sejarah, letak pantai Pekalongan berada di daerah Doro Kabupaten Pekalongan, sehingga dimungkinkan dampak di masa depan Pekakongan akan tergenangi air laut.
Anita menyebutkan, sesuai data Kota Pekalongan saat ini memiliki ketinggian 0 sampai 6 meter di atas permukaan laut.
Namun beberapa daerah saat ini sering mengalami banjir rob yang sulit surut, karena dinilai sudah menjadi daerah cekungan yang ketinggian tanahnya berada di bawah permukaan air laut.
Anita menambahkan pihaknya bersama tim dari Badan Geologi Nasional belum bisa memastikan penyebab utama penurunan tanah yang terus terjadi di Pekalongan, dan masih terus melakukan penelitian lebih lanjut.
Meskipun demikian, sebagai antisipasi pihaknya berharap ke depan akan ada pengurangan pengambilan air tanah, walaupun pemerintah kota saat ini belum bisa sepenuhnya menghentikan kegiatan tersebut. (Kharisma – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4439 |
![]() |
: | 3076 |
![]() |
: | 1 |