Untuk mengatasi musibah banjir di Pekalongan yang dipastikan terjadi secara berulang setiap tahunnya mulai tahun 2021 hingga 2024 melalui program pemerintah pusat yang tersusun dalam Keppres nomor 79 tahun 2019, penanganan banjir akan difokuskan pada lima sungai sebagai drainase primer yang langsung terhubung dengan laut.
Kelima sungai sebagai drainase primer tersebut yakni Sungai Loji, Sungai Banger, Sungai Gabus, Sungai Bremi, dan Sungai Meduri.
Kabid Sumber Daya Air DPU-PR Kota Pekalongan, Khaerudin menjelaskan di tahun 2021 ini penanganan drainase primer yang akan digarap pemerintah pusat melalui BBWS adalah Sungai Loji dengan perkiraan anggaran Rp 700 miliar.
Kemudian di pertengahan tahun pengerjaan berikutnya akan difokuskan pada Sungai Banger sekaligus Sungai Gabus dengan perkiraan anggaran sebesar Rp 800 miliar. Sementara pada Sungai Bremi – meduri rencananya akan dikerjakan di tahun 2022.
Khaerudin menjelaskan untuk penanganan banjir melalui Sungai Loji berupa bendung gerak dan kolam retensi, saat ini tahapannya sudah dalam proses pembebasan lahan.
Pihaknya menambahkan melalui sistem penanganan tersebut nantinya kedalaman air di Sungai Loji akan dipertahankan pada kondisi normal yakni setinggi 0,5 sampai 0,6 meter dengan cara penutupan pintu air saat air laut tinggi dengan pemaksimalan fungsi pompa air serta kolam retensi untuk menampung air. (Kharisma- Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4439 |
![]() |
: | 2675 |
![]() |
: | 1 |