Selama tahun 2020 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pekalongan Barat mencatat ada 690 pasangan calon pengantin.
Dikatakan oleh Kepala KUA Kecamatan Pekalongan Barat, Abdul Qadir bahwa jumlah tersebut menurun jika dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai 759 pasangan calon pengantin.
Kepada Radio Kota Batik Abdul Qadir menjelaskan mayoritas masyarakat Pekalongan masih menggunakan tanggal hitungan jawa dalam pemilihan bulan pernikahan. Biasanya calon pengantin mendominasi pada bulan Dzulhijjah.
Abdul Qadir menambahkan selain bulan Dzulhijjah bulan lain yang sering dijadikan moment pernikahan adalah Bulan Syawal, Rabi’ul Awal, dan Rajab. Sementara bulan yang tidak digunakan sebagai moment pernikahan adalah Muharram dan Ramadhan. (Vita-Regina)