Banjir yang terjadi di Kota Pekalongan sejak 8 Februari 2021 membuat kerja pompa air yang telah terpasang tidak dapat bekerja dengan maksimal. Bahkan jika air sungai limpas, pompa penyedot air tersebut tidak dapat dioperasionalkan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Khaerudin saat menanggapi keluhan dari salah satu warga Kelurahan Pabean yang rumahnya hingga Kamis, 11 Februari terendam banjir.
Kepada Radio Kota Batik Khaerudin menjelaskan bahwa dari 21 pompa air, 4 di antaranya berada di wilayah Pabean, seperti Pompa di Jeruksari, Pabean Tengah, Pompa Pasirkratonkramat, dan pompa Kramatsari.
Namun, pompa air di Pasirkratonkramat dan Kramatsari operasionalnya bergantung pada kondisi kali Bremi. Sehingga jika kondisi Kali Bremi tinggi bahkan limpas, pompa tersebut tidak dapat dioperasionalkan. Karena jika tetap dipaksakan maka akan limpas ke warga yang berada di sisi barat.
Menurut Khaerudin selain tingginya curah hujan, saat ini banjir juga disebabkan oleh air laut yang pasang, sehingga surutnya air menjadi lama.
Untuh mencegah terjadinya limpasan, tahun ini Pemkot akan membangunan tanggul permanen di seberang pompa PKK dengan anggaran Rp 1 milyar. (Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4447 |
![]() |
: | 2234 |
![]() |
: | 1 |