Dari hasil evaluasi Kementrian Kesehatan, Kota Pekalongan dinyatakan belum berhasil mengeliminasi kasus Filariasis karena dari sample darah jari yang diambil, angka mikrofilaria masih diatas 1%, sehingga Pemkot tahun ini akan mengulang Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis yang ke-2.
Hal itu seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto saat Rakor Program Filariasis Kota Pekalongan Tahun 2021 di ruang Amarta Setda pada Kamis, 18 Februarin 2021.
Slamet Budiyanto mengatakan setelah Rakor digelar maka pihaknya akan langsung melaksanakan tahapan persiapan, mulai dari koordinasi, sosialisasi, pendataan sasaran, pembentukan petugas, ketersediaan obat dan mekanisme pemberian obat agar benar-benar diminum.
Menurut Slamet Budiyanto POMP rencananya akan dilaksanakan pada bulan Mei–Juni, sedangkan tahapan sosialisasi akan dimulai pada Maret 2021. Namun karena di tengah pandemi Covid-19 maka perlu ada strategi agar dapat POMP dapat maksimal.
Slamet Budiyanto berharap pada pengulangan ke-2 POMP Filariasis yang dilakasanakan pada periode 2021-2022 ini dapat berhasil sehingga Kota Pekalongan dapat mengeliminasi filariasis atau kaki gajah. (Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4447 |
![]() |
: | 1925 |
![]() |
: | 1 |