Kebijakan penerapan 5 hari sekolah di wilayah Jawa Tengah dikhawatirkan dapat mematikan lembaga pendidikan keagamaan, seperti Madrasah dan Taman Pendidikan AL-Qur’an.
Ide yang dilontarkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo tersebut sebenarnya cukup bagus, namun juga harus mempertimbangkan keberadaan madrasah dan TPQ yang jam masuknya dari siang hingga sore hari.
Pengamat pendidikan yang juga Dosen STAIN Kota Pekalongan, Aris Nur Khamidi kepada Radio Kota Batik mengatakan bahwa dengan sistem 5 hari sekolah, dimana sekolah masuk jam tujuh pagi hingga empat sore ini juga akan mematikan sekolah Madrasah dan TPQ.
Aris berharap pemkot kembali mengkaji kebijakan tersebut dengan duduk bersama Dinas Pendidikan serta Kementrian Agama yang mengelola sejumlah madrasah dan TPQ yang ada. (Tri Handayani- Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4401 |
![]() |
: | 2415 |
![]() |
: | 1 |