Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia termasuk Kota Pekalongan membuat penduduk yang dikategorikan dalam penduduk miskin di kota batik selama tahun 2020 lalu bertambah hingga 1.950 jiwa.
Kasi Statistik pada BPS Kota Pekalongan, Nur Saidah mengatakan dari hasil survey jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan sebanyak 22.160 jiwa atau angka kemiskinan sebesar 7,17 %.
Angka itu meningkat dibandingkan jumlah penduduk miskin sebelumnya di tahun 2019 yang sebesar 6,6 % atau sebanyak 20.210 jiwa saja.
Nur Saidah menjelaskan 22.160 penduduk yang masuk kategori penduduk miskin itu dikatakan hidup di bawah garis kemiskinan karena pengeluarannya dalam satu bulan berada di bawah angka Rp 460.000,- per kapita/orang.
Menurut Saidah sebenarnya dari tahun ke tahun tren angka kemiskinan di Kota Pekalongan cenderung mengalami penurunan seperti di tahun 2018 angka kemiskinan tercatat sebesar 6,75 % atau sebanyak 20.520 penduduk miskin dan turun di tahun 2019 menjadi 6,6 % atau 20.210 penduduk dinyatakan miskin.
Namun akhirnya angka kemiskinan Kota Pekalongan mengalami peningkatan saat terjadinya pandemi Covid-19. (Kharisma-Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4414 |
![]() |
: | 3324 |
![]() |
: | 1 |