Hasil panen padi pada Masa Tanam pertama (MT1), yang dilakukan oleh petani yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Pekalongan mengalami penurunan.
Menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kota Pekalongan Nurji, penurunan panen pada pada MT1 ini sebesar 30 persen dari hasil biasanya. Penurunan tersebut, diakibatkan oleh sejumlah faktor, seperti curah hujan tinggi, sehingga sawah padi banyak tergenang air.
Kepada Radio Kota Batik Nurji menjelaskan, banyaknya hama dan pengurangan pupuk subsidi dari Pemerintah untuk petani, juga ikut menjadi penyebab turunnya hasil panen.
Nurji mencontohkan, saat ini para petani hanya dapat panen 4 ton saja untuk 1 hektar sawah, padahal sebelumnya hasil panen maksimal mencapai 6 ton padi.
Nurji mengakui, selain hasil panen padi turun, kualitas berasnya juga turun, karena pada MT 1 kadar airnya lebih tinggi dari MT2. Sehingga saat MT1, satu kwintal gabah kering hanya menghasilkan beras 47 – 50 kilo, sedangkan saat MT2 1 kwintal gabah kering dapat menghasilkan beras 60-65 kilo. (Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4414 |
![]() |
: | 3735 |
![]() |
: | 1 |