Sebagai pelaksanaan program 100 hari kerja masa kepemimpinan Wali Kota, Achmad Afzan Arslan Djunaid dan Wakilnya, Salahudin yang resmi dilantik sejak 26 Februari 2021 lalu penuntasan gizi buruk pada balita yang menjadi salah satu programnya saat ini terus digenjot.
Program penuntasan gizi buruk di Kota Pekalongan itu dipantau langsung oleh Wali Kota Aaf di Rumah Singgah Gizi Puskesmas Dukuh, Kelurahan Padukuhan Kraton, Selasa, 27 April 2021.
Menurut Aaf yang terpenting dalam penuntasan gizi buruk tersebut adalah bagaimana memberi informasi kepada warga agar mereka tahu dan tidak malu ketika balitanya mengalami kurang gizi untuk bisa segera dilakukan penanganan di rumah singgah gizi.
Aaf mengungkapkan di rumah singgah gizi tersebut terdapat psikolog, dokter anak, hingga pelatihan pembuatan makanan untuk anak yang gizi buruk, sehingga bisa dimanfaatkan para orangtua untuk mengeluarkan anaknya dari status gizi buruk.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menyebutkan untuk penanganan gizi buruk, selain warga diberi edukasi serta dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), diperhatikan juga penanganan faktor lain yang memicu anak menderita gizi buruk, salah satunya adanya penyakit bawaan.
Tidak hanya itu Slamet Budiyanto menambahkan anak-anak yang sudah keluar dari gizi buruk pun juga terus dipantau puskesmas agar tidak kembali ke kondisi semula, dan berat badannya terus mengalami kenaikan.
Dari data Dinas Kesehatan per 2020 akhir ada 15 kasus balita yang mengalami gizi buruk, dan bertambah 9 kasus di Bulan Maret 2021 menjadi 24 kasus.
Dengan difokuskannya penanganan masalah gizi buruk pada program 100 hari, setidaknya hingga April 2021 ini 9 kasus telah tertangani sehingga menyisakan 15 kasus yang saat ini terus dikejar penyelesaiannya. (Kharisma-Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4462 |
![]() |
: | 4194 |
![]() |
: | 1 |