Stakeholder di Kota Pekalongan mulai dari jajaran Forkopimda, jajaran OPD, camat, hingga pelayanan kesehatan berkomitmen bersama dalam menurunkan angka stunting di kota batik.
Komitmen tersebut dituangkan bersama dalam penandatanganan komitmen dalam acara rembug penurunan stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB), Kamis, 27 Mei 2021 di rumah dinas wali kota.
Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin usai membuka acara tersebut menyebutkan dengan adanya sinergitas itu harapannya masalah stunting semakin bisa ditangani.
Namun pihaknya berpesan agar stakeholder tidak hanya fokus dalam memperbaiki tumbuh kembang tubuh anak saja, melainkan juga harus memperhatikan bagaimana kecerdasan otak dan spiritualnya, sehingga bisa menjadi generasi berkualitas di masa depan.
Menanggapi adanya komitmen bersama Kapolres Pekalongan Kota, AKBP M. Irwan Susanto menyebutkan pihaknya siap dalam menerjunkan personilnya hingga tingkat bawah seperti Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mendorong penurunan stunting.
Menurutnya kegiatan PPKM mikro dalam rangka covid-19 bisa diadaptasi oleh Polres untuk menangani stunting, mulai dari memberikan edukasi hingga pemetaan zona stunting sehinga lebih mudah ditangani.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menambahkan angka stunting di masa pandemi Covid-19 ini memang memiliki kecenderungan naik yakni menjadi 1.000an anak mengalami stunting.
Untuk itu agar tidak terus meningkat maka komitmen dari stakeholder itu digalang supaya perhatian terhadap stunting bisa lebih fokus lagi. (Kharisma-Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4433 |
![]() |
: | 3469 |
![]() |
: | 1 |