Permintaan batik dari berbagai jenis seperti baju koko, sarung, gamis dan sarimbit keluarga di Buaran Batik Center cukup tinggi. Namun stok yang dimiliki masing-masing gerai minim. Hal itu akibat dari berkurangnya tenaga penjahit.
Ketua Buaran Batik Center Sam Hari mengatakan, peningkatan penjualan fashion batik sebesar 100 persen, terjadi sejak sebelum Ramadhan. Namun, pada pertengahan ramadhan, para penjual kesulitan dalam penyediaan stok barang.
Kepada Radio Kota Batik, Sam Hari menjelaskan bahwa para pengrajin batik sejak tahun 2020 lalu mengalami kesulitan tenaga penjahit, sehingga stok yang akan dijual minim.
Menurut Sam Hari, saat ini banyak tenaga penjahit yang berpindah profesi menjadi reseller batik.
Sam Hari menambahkan, penjualan online di marketplace saat ini mendominasi di Buaran Batik Center sebesar 75 persen. Sisanya atau 25 persen penjualan secara offline dimana pembeli datang secara langsung. (Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4433 |
![]() |
: | 3369 |
![]() |
: | 1 |