Kenaikan harga kedelai yang signifikan terus dikeluhkan oleh sebagian pengrajin tempe di Kota Pekalongan. Tercatat saat ini harga kedelai impor di angka Rp 11.000,- per kilogram. Padahal sebelum lebaran lalu harganya di kisaran Rp 9.500,- per kilogram. Hal itu disampaikan oleh Ketua Paguyuban Pengrajin Tempe Urip Joyo, Kertoharjo–Kuripan, Chusnul Mahrom.
Kepada Radio Kota Batik Chusnul Mahrom menyampaikan kenaikan harga kedelai terjadi sejak bulan Januari 2021 lalu. Menurutnya, untuk mensiasati kenaikan harga kedelai tersebut pihaknya kini menaikkan harga jual tempe.
Saat ini tempe ukuran besar dijual dengan harga Rp 5.000,- per potong, dari yang sebelumnya seharga Rp 4.000,-. Untuk harga tempe ukuran sedang di angka Rp 2.500 – Rp 3.000,- per potong, dan untuk tempe berukuran kecil tetap dijual dengan harga Rp 2.000,-.
Selain menaikkan harga jual tempe pihaknya juga mengaku mengurangi jumlah produksi tempe. Dari yang sebelumnya 20 kilogram per hari kini menjadi 15 kilogram saja.
Mahrom menambahkan tercatat ada 100an pengrajin tempe yang tergabung dalam Paguyuban Pengrajin Tempe Urip Joyo, Kertoharjo–Kuripan. Pihaknya berharap pemerintah dapat mengendalikan harga kedelai impor di pasaran, tujuannya agar para produsen tempe dapat terus berproduksi. (Vita–Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 3634 |
![]() |
: | 1 |