Klaster penularan Covid-19 di salah satu SMA Negeri di Kota Pekalongan dipastikan terjadi bukan karena Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dinas Pendidikan Wilayah 13 Provinsi Jawa Tengah, Zumrotul saat memaparkan kasus yang terjadi di sekolah tersebut Rabu, 2 Juni 2021 di Ruang Amarta Setda menyebutkan sesuai jadwal kalender pendidikan, untuk PTM tahap kedua terakhir telah dilaksanakan pada awal bulan Mei 2021, sementara untuk tahap ketiganya akan dilaksanakan pada bulan September 2021.
Sesuai jadwal tersebut pihaknya memastikan hingga saat ini siswa SMK dan SMA di Kota Pekalongan tidak ada kegiatan pembelajaran di ruang kelas.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Soeroso bahwa klaster di salah satu SMA itu tidak ada hubungannya dengan PTM, sebab memang tidak ada aktifitas pembelajaran yang berlangsung.
Soeroso menjelaskan dari pelaksanaan PTM tahap satu dan kedua sudah dievaluasi dan hasilnya tidak ada satupun kasus Covid-19, sehingga dipastikan kejadian itu diluar PTM.
Sebelumnya baru-baru ini terjadi klaster penularan Covid-19 di salah satu SMA di Kota Pekalongan menyebabkan setidaknya ada 37 guru dan tenaga pendidik terkonfirmasi positif Covid-19.
Sekolah tersebut kemudian untuk sementara ini ditutup sementara sejumlah guru dan tenaga pendidiknya yang positif diisolasi di Gedung Diklat. (Kharisma-Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 4012 |
![]() |
: | 1 |