Memasuki musim kemarau, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, mulai mengimbau kepada masyarakat khususnya para petani agar beralih menanam palawija atau tanaman yang tidak banyak membutuhkan air.
Kepala Seksi Produksi, Dinperpa Kota Pekalongan, Muhammad Sobirin mengatakan, pada musim kemarau para petani dapat menanam palawija mulai dari jenis kacang-kacangan, umbi hingga rempah.
Selain mengimbau agar beralih tanaman, menurut Sobirin, Dinperpa juga melakukan berbagai upaya antisipasi gagal panen saat kemarau, seperti mengingatkan para petani agar menyiapkan pompanisasi untuk pengairan sawah.
Sedangkan untuk mengurangi kerugian saat gagal panen, Dinperpa selalu mengajak kelompok tani agar mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP.
Dalam AUTP, petani padi hanya perlu membayar premi sebesar Rp36.000,- per hektar musim tanam, dengan subsidi pemerintah Rp144.000 per hektar musim tanam. Jika mengalami musibah baik itu banjir atau kekeringan dan terkena hama penyakit, bisa mendapat penggantian berupa uang sebesar Rp 6 juta per hektar.
Sobirin menambahkan, jika ada lahan pertanian yang memang benar-benar mengalami kekeringan, pihaknya mengimbau agar lahan tersebut dikosongkan terlebih dulu, agar tanah dibiarkan beristirajat. (Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 4211 |
![]() |
: | 1 |