Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Pekalongan melockdown salah satu pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
Keputusan lockdown lokal itu diambil Satgas usai dilakukannya tes swab antigen pada sekitar 500 santri, di mana data sementara hingga Selasa, 15 Juni 2021 siang terdeteksi 44 santri di antaranya reaktif.
Wali Kota Pekalongan sekaligus Ketua Satgas Covid, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan lockdown lokal akan dilakukan sampai semua santri dinyatakan aman dan negatif Covid-19.
Ia menyebutkan setidaknya selama 3 hari ponpes akan dijaga ketat oleh TNI/Polri sehingga semua santri tidak diperbolehkan keluar masuk ponpes, terlebih pulang ke daerah masing-masing meskipun dalam waktu dekat akan dilaksanakan terima rapot.
Selama lockdown itu Wali Kota menjelaskan santri akan disuplai logistik dan obat-obatan, sementara santri yang reaktif akan diisolasi mandiri di ponpes sambil menunggu hasil tes swab PCR.
Sebelumnya Satgas Covid-19 Kota Pekalongan menghentikan kegiatan di ponpes tersebut karena melibatkan hingga 750 santri dan tidak memiliki izin dari satgas Covid pada Senin, 14 Juni 2021 malam.
Dalam penghentian itu satgas Covid melakukan swab antigen pada 100 santri dan hasilnya sebanyak 27 santri dinyatakan reaktif. (Kharisma-Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 3928 |
![]() |
: | 1 |