Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika merilis cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya Jawa Tengah. Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan hujan lebat di beberapa titik daerah di Jateng.
Saat dihubungi Radio Kota Batik Prakirawan cuaca BMKG Tegal, Sri Nurlatifah mengatakan rilis yang dikeluarkan pada 13–15 Juni 2021, cuaca ekstrem terjadi karena adanya sirkulasi cuaca eddy, atau gangguan cuaca karena pusaran angin yang menyebabkan intensitas hujan lebat di wilayah Jateng.
Menurut Latifah sirkulasi cuaca eddy ini karena adanya sirkulasi angin yang melambat, sehingga menyebabkan pertumbuhan awan.
Gangguan cuaca tersebut ada di barat Sumatera, sehingga berdampak angin melambat di wilayah utara Jateng. Sementara itu Latifah menjelaskan beberapa wilayah pantura terdampak di antaranya Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kab. Batang yang menyebabkan berawan pada pagi hari, sedangkan potensi hujan lebat ada di kawasan selatan.
Latifah menambahkan hujan dapat dikatakan lebat jika intensitasnya lebih dari 50 mm/hari. Selain berdampak pada hujan lebat sirkulasi cuaca eddy tersebut juga menyebabkan tingginya gelombang di 15 dan 16 Juni 2021 dengan ketinggian 1,25-2,5 meter di wilayah laut bagian tengah. (Naila–Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 4128 |
![]() |
: | 1 |