Sejak Pandemi Covid-19 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan mencatat bahwa jumlah kunjungan balita ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) turun secara signifikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Programer Promosi & Pemberdayaan Kesehatan pada Dinkes Kota Pekalongan, Khomsari Yanuarita.
Khomsari menyampaikan penurunan tersebut disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya adalah pembatasan kegiatan Posyandu selama pandemi. Padahal menurutnya Posyandu memiliki peran yang penting dalam memantau tumbuh kembang balita dan anak.
Kepada Radio Kota Batik Khomasri menyebutkan jika dibandingkan pada tahun 2019 jumlah kunjungan ke Posyandu Balita turun sebesar 10%. Rinciannya cakupan kunjungan di tahun 2019 sebesar 82,86%, sedangkan pada tahun 2020 hanya sebesar 71,26% dari total 22.506 balita se Kota Pekalongan. Sementara itu untuk kunjungan balita ke Posyandu di tahun 2021 pihaknya menargetkan sebanyak 82% cakupan.
Khomsari menambahkan selama pandemi ada perubahan pada sistem pelayanan di Posyandu Kota Pekalongan. Seperti layanan pantauan tumbuh kembang balita secara mandiri yang dilakukan oleh orang tua masing–masing, layanan temu janji dengan pelayan kesehatan, serta layanan kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas atau kader Posyandu ke rumah ibu dan balita. (Vita–Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 3639 |
![]() |
: | 1 |