Meskipun kasus Covid-19 kembali melonjak, Objek Wisata (OW) di Kota Pekalongan masih dibuka. Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, seperti pengelola, petugas, dan pengunjung wajib memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman, dan menghindari kerumunan.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat, Sutarno, di masa pandemi ini, sangat memengaruhi sektor pariwisata. Hal itu, dapat dilihat dari jumlah pengunjung objek wisata, yakni rata-rata 10 orang setiap harinya.
Sutarno menilai, dengan sepinya wisatawan yang berkunjung ke sejumlah objek wisata, menunjukkan kesadaran masyarakat mulai bangkit. Mereka enggan keluar rumah, agar tidak tertular Covid-19.
Sutarno mengaku, saat ini pihaknya masih menyiapkan desa wisata, yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Harapannya, setelah pandemi Covid-19 menghilang, desa wisata tersebut, dapat menjadi paket perjalanan di Kota Pekalongan.
Sutarno menambahkan, objek wisata yang dikelola pemkot, yakni Museum Batik Pekalongan, Pantai Slamaran, Pusat Informasi Mangrove, Wisata Belanja Grosir Batik Setono, serta Kampung Batik Pesindon dan Kauman. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 3689 |
![]() |
: | 1 |