Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan terus berinovasi, untuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya melalui laboratorium kultur jaringan (kuljar), agar menghasilkan bibit unggul berkualitas.
Kepada radio Kota Batik, Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Zainul Hakim menyebutkan, saat ini, laboratorium kuljar dalam proses penyempurnaan, dengan dibantu staff ahli S2 pertanian yang menangani.
Pihaknya berharap, dengan adanya fasilitas tersebut, maka Dinperpa dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang membutuhkan bibit tanaman secara maksimal.
Sementara itu, pengelola laboratorium kuljar, Rahma menyebutkan, ada beberapa jenis tanaman yang dikembangkan, antara lain anggrek dendrobium, krisan, pisang cavendhis, pisang barangan merah dan nanas, yang sudah memasuki proses aklimitasi.
Rahma menjelaskan, konsep kuljar bekerja pada tanaman, dari mulai pembibitan hingga aklimatisasi yang merupakan proses adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru.
Pihaknya mengaku, lama proses pembibitan hingga tumbuh akar tiap jenis tanaman berbeda-beda. Usai proses aklimatisasi, biasanya dibutuhkan waktu 4-5 minggu, agar tanaman dapat berbunga dan berbuah, dengan pemberian pupuk secara rutin dan tepat.
Sebagai informasi, tujuan dari kuljar ini, untuk menghasilkan tanaman sebanyak-banyaknya dan seragam, dimana sifat-sifat baik induk akan diturunkan ke anaknya. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4439 |
![]() |
: | 4643 |
![]() |
: | 1 |