Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Atau BMKG Tegal menyatakan bahwa suhu udara yang akhir-akhir ini terasa dingin, merupakan fenomena yang biasa atau dalam kondisi normal.
Prakirawan BMKG Tegal Laylia Isnaeni mengatakan bahwa suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau pada periode Juli – September.
Saat dihubungi Radio Kota Batik Laylia menjelaskan, suhu dingin belakangan ini dipicu oleh angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin/ sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggaraterasa juga lebih dingin.
Selain itu menurut Laylia berkurangnya awan dan hujan juga membuat suhu semakin dingin. Karena uap air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas, sehingga rendahnya kandungan uap di atmosfer ini menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer. Hal itu menyebabkan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.
Laylia Isnaeni menambahkan sesuai rilis BMKG kondisi suhu udara minimum saat ini di Pantura berada pada 23 derajat celcius sedangkan di daerah pegunungan, suhu udara akan lebih rendah. (Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4433 |
![]() |
: | 3122 |
![]() |
: | 1 |