Meski kasus covid-19 di Kota Pekalongan sudah dinilai kondusif, namun tradisi sadranan yang rutin digelar oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) setempat akan digelar secara sederhana.
Hal tersebut, seperti dikatakan oleh Ketua HNSI Kota Pekalongan, Imam Menu, saat dihubungi Radio Kota Batik, pada Senin 1 November. Menurutnya, meski sudah kondusif, namun bukan berarti masyarakat bebas menggelar aktivitas yang melibatkan banyak massa, termasuk sadranan.
Imam Menu menjelaskan, sadranan yang akan dilaksanakan pada Senin 15 November ini, biasanya dibarengi dengan kegiatan lain, seperti digelar wayang, jalan sehat dan hiburan. Namun, tahun ini digelar secara sederhanya, yaitu hanya larung sesaji saja. Bahkan jumlah peserta juga dibatasi hanya sekitar 50an orang.
Menurut Imam Menu, nantinya panitia juga sepakat menerapkan protokol kesehatan, seperti menyiapkan dan menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan, dan memberikan jarak untuk para tamu atau peserta.
Imam Menu menambahkan, tradisi sadranan atau sedekah bumi ini, merupakan tradisi tahunan yang digelar warga sebagai ungkapan syukur atas rejeki yang sudah diperoleh. (Sigit - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4462 |
![]() |
: | 4498 |
![]() |
: | 1 |