Harga minyak goreng baik curah dan kemasan yang tembus hingga Rp 19 ribu per kilogram, cukup memberikan dampak pada produsen kerupuk di wilayah Pekalongan. Salah satunya dirasakan oleh Pengusaha Kerupuk Hana Putri Maula.
Hana menjelaskan, naiknya harga minyak curah yang digunakan untuk menggoreng krupuk tersebut, otomatis membuat biaya produksi naik. Namun, pihaknya tidak dapat menaikkan harga krupuk, karena akan berdampak pada daya beli konsumen.
Saat ini, harga jual krupuk baik krupuk terung, gendar dan krupuk mie masih sama yaitu Rp 5 ribu perkantong dengan jumlah yang bervariasi.
Meski harga minya naik, namun produksi tetap berjalan. Dimana dalam satu hari menghabiskan 25 kilo krecek atau jika dirata-rata pihaknya bisa memproduksi 300 kantong krupuk per hari.
Hana Putri menambahkan, saat ini produksi krupuk dilakukan setiap hari, namun saat pendemi covid-19, produksi krupuk hanya 2 hari sekali. Hal itu, dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat dampak dari turunnya pembeli.(Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4462 |
![]() |
: | 5645 |
![]() |
: | 1 |