Kota Pekalongan dikenal sebagai sentra batik dimana sebagian besar masyarakatnya menjadi pengusaha batik. Industri ini sendiri sudah turun temurun sejak dahulu. Oleh karena itu Kota Pekalongan mendapatkan julukan sebagi “Kota Batik”.
Berangkat dari situlah rombongan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) RI berkunjung ke Kota Batik untuk melihat potensi dan dampak ancaman pertumbuhan UMKM industri batik di Kota Pekalongan.
Analisa Kebijakan SDM Desisnas Wantannas RI Kolonel Inf Jatmiko Wirastomo menuturkan pihaknya akan mengumpulkan data mengenai perkembangan batik, sehingga dapat memberikan masukan dan solusi atas kendala yang dihadapi.
Menurut Jatmiko, batik memiliki peran dalam menyumbangkan pendapatan pemerintah, melalui kegiatan ekspor meskipun masih banyak PR yang harus diselesaikan agar ekonomi kreatif tersebut dapat bertahan.
Di sisi lain, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan rasa terimakasih kepada rombongan Setjen Wantannas ke wilayahnya. Pihaknya berharap kedatangan mereka dapat membawa manfaat untuk kemajuan industri batik.
Dalam kunjungannya Tim Setjen Wantannas RI akan berkeliling/ ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH)/ Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM)/ Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Ashepi) Pekalongan, pengrajin batik, Kampung Batik Kauman dan Pesindon serta meninjau pencemaran limbah batik, di Sungai Lodji dan Meduri pada Rabu – Jumat 24 -26 November 2021. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4462 |
![]() |
: | 4780 |
![]() |
: | 1 |