Sudah satu bulan, sejak 15 November dua daerah di Kota Pekalongan yakni Pasir Sari Kelurahan Pasirkratonkramat Kecamatan Pekalongan Barat dan Clumprit Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan terendam banjir yang diakibatkan oleh rob.
Hingga kini, Rabu 15 Desember 2022, 167 jiwa kini masih harus tinggal di lokasi pengungsian, yang tersebar di empat titik yakni di Aula Kelurahan Degayu, Aula eks Pasirkratonkramat, Musola Alhikmah dan Aula Kantor Kecamatan Pekalongan Barat.
Kepada Radio Kota Batik, Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana pada BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan, genangan rob di dua wilayah itu memang disebabkan fenomena gelombang air laut pasang di laut Jawa, terlebih dua wilayah itu termasuk wilayah terendah di Kota Pekalongan.
Dimas menyebutkan, Pemkot Pekalongan sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi genangan air di wilayah teersebut, mulai dari pendistribusian pompa hingga pembangunan tanggul-tanggul darurat menggunakan sandbag.
Menurut Dimas, dari prediksi BMKG, gelombang dan air laut pasang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan, dengan ketinggian 1 hingga 1,2 meter sehingga harus diwaspadai. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4443 |
![]() |
: | 999 |
![]() |
: | 1 |