Dalam rangka mendampingi keluarga risiko tinggi stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyiapkan tim pendamping keluarga. Tim tersebut, terdiri dari tenaga kesehatan, kader KB, dan kader PKK.
Perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Pekalongan, Muslehah menuturkan, ada 4 sasaran dalam pendampingan keluarga, antara lain, pasangan calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, dan bayi 0 – 5 tahun.
Ia merincikan, untuk calon pengantin, pihaknya bertugas mendampingi dan memfasilitasi dalam asesmen Elsismil. Apabila memiliki faktor risko, akan diberikan treatment (perawatan) selama 3 bulan.
Selanjutnya, untuk ibu hamil dengan melakukan pelayanan pemeriksaan kehamilan minimal 6 bulan. Jika ditemukan faktor risiko, maka pemeriksaan akan ditambah sesuai kebutuhan ibu.
Sedangkan untuk ibu pasca melahirkan, pendampingan bersamaan dengan bayi 0 – 5 tahun. Tim pendamping akan melakukan kunjungan, kepada ibu nifas dan melahirkan minimal 4 kali. Sedangkan, pada bayi baru lahir akan dipantau pertumbuhan dan perkembangannya selama 5 tahun.
Muslehah menambahkan, pendampingan keluarga ini, bertujuan apabila ada indikasi risiko stunting, dapat segera tertangani, sehingga menekan angka gizi buruk di Kota Pekalongan. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4443 |
![]() |
: | 958 |
![]() |
: | 1 |