Pekalongan memiliki beragam makanan tradisional. Salah satunya, kuliner brobos yang berasal dari daun lompong. Daun tersebut, direbus bersama kacang dan parutan kelapa, selama semalaman penuh. Biasanya, penjual menyajikannya langsung menggunakan kuali.
Salah satu penjual brobos,yaitu Meta yang melanjutkan resep jualannya secara turun temurun dari sang nenek, mengatakan, dalam sehari, mampu menjual 300 - 500 brobos, dimana satu bungkusnya berisi 3 ikat dihargai 5 ribu rupiah.
Ia mengaku, pandemi Covid-19 memengaruhi penjualan brobos. Dirinya pernah berhenti berjualan, saat PPKM mikro diterapkan. Namun, memasuki PPKM level ini, mulai mengalami peningkatan meskipun belum senormal dulu.
Meskipun mengalami kesulitan, Meta mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat, berupa sembako sebagai bentuk kepedulian, terhadap masyarakat terdampak Covi-19.
Meta mengaku, biasanya brobos buatannya di jual di Pasar Grogolan setiap Senin - Sabtu. Sedangkan hari Minggu, ia berjualan di sekitar lapangan Mataram. Khusus untuk Jumat Kliwon, lebih memilih mangkal di Pasar Tiban Wonoyoso. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4406 |
![]() |
: | 2813 |
![]() |
: | 1 |