Kadang, meneguk segelas minuman tidak hanya bisa menyegarkan atau menghilangkan dahaga saja, namun juga bisa membawa kita kembali ke masa lalu.
Bagaimana tidak, seperti es coklat Pak Jan di Pekalongan, sudah berdiri sejak tahun 1962 atau sudah 60 tahun lamanya, dan terus ramai dicari hingga saat ini, karena selain segar juga menjadi salah satu cara penikmatnya untuk bernostalgia waktu muda dulu.
Ning Setyowati 40 tahun warga Kradenan mengaku sejak zaman SMP sudah langganan es coklat pak Jan tiap pulang sekolah, karena rasanya yang segar dan mengenyangkan.
Menurutnya hingga saat ini rasa dan kualitas es pak jan tidak berubah, tetap terasa coklatnya terlebih dipadukan dengan celupan roti tawar membuat semakin nikmat.
Nurudin, keturunan dari Pak Jan yang tengah berjualan es coklat di kedainya yang berada di Jalan Kurinci mengatakan, memang es coklat Pak Jan sudah ada sejak tahun 1962 dimana saat ini buka warung di Sub Terminal Wiradesa.
Dalam sehari, di satu warung yang berada di Jalan Kurinci, bis menghabiskan sekitar tiga ratusan gelas es coklat meskipun di warung itu hanya menyuguhkan es coklat dan roti tawar tanpa ada menu lainnya.
Satu paket komplit es coklat dengan roti tawar dijual dengah harga Rp 7 ribu saja, dan bisa didapatkan di berbagai cabag es coklat pak jan, seperti di Jalan Kurinci, Jalan Salak, Jalan Irian, Parang Garuda, dan Jalan dokter Wahidin Pekalongan. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4441 |
![]() |
: | 2176 |
![]() |
: | 1 |