Sejak adanya pandemi Covid-19 di Kota Pekalongan, jumlah nasabah pada Bank Sampah Unit (BSU) di Kota Batik menurun. Dari yang semula 200an, saat ini hanya 100an nasabah.
Pengendali Dampak Lingkungan Muda pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, Yuliastri mengatakan, selain akibat pandemi Covid-19, jumlah nasabah pada BSU menurun, karena hanya 50 persen saja BSU yang masih aktif sejak 2018 lalu.
Kepada Radio Kota Batik, Yuliastri merinci, BSU yang masih aktif rata-rata berada di kecamatan Pekalongan Selatan, sementara di Barat dan Timur hanya segelintir, dan di Utara sama sekali tidak aktif.
Yuliastri menambahkan, pada Bank Sampah Induk (BSI), rata-rata per bulan sebelum pandemi, bisa mengumpulkan 7 hingga 8 ton sampah. Namun sekarang berkisar sekitar 5 ton per bulan, itu pun dari Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle atau TPS3R. (Ozy - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4461 |
![]() |
: | 3919 |
![]() |
: | 1 |